PENGOBATAN HERBAL KALTIM
PENGOBATAN HERBAL KALTIM
PENDAHULUAN
Hutan
bagi masyarakat tradisional Kalimantan Timur mempunyai kedudukan yang sangat
penting. Hutan adalah sumber kehidupan atau bahkan kehidupan itu sendiri. Hutan
menyediakan berbagai keperluan untuk menopang hidup seperti lahan untuk
berladang, mencari binatang buruan, bahan baku perabotan, sandang dan papan.
Dalam ungkapan tertentu, masyarakat tradisonal kerap menyebut hutan adalah
supermarket mereka.
Kekayaan
atau keanekaragaman jenis tumbuhan dalam
hutan juga menjadi sumber berbagai ramuan yang digunakan oleh masyarakat
tradisional untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Ramuan yang biasa dipakai
terdiri dari daun, bunga, buah atau biji, kulit, batang hingga akar tanaman. Dengan
demikian hutan bisa diibaratkan sebagai apotek hidup bagi masyarakat
tradisional.
Berikut ini
beberapa jenis tanaman yang berada di dalam hutan Kalimantan Timur yang
berpotensi sebagai tanaman obat :
- Pohon
Angsana (Pterocarpus
indicus) : Pohon ini terutama banyak digunakan oleh
masyarakat untuk diambil kayunya.
Namun pohon ini sebenarnya merupakan obat alami untuk menyembuhkan
infeksi kulit akibat jamur. Bagian dari pohon ini seperti kulit, daun dan
getah juga bisa digunakan sebagai
obat alternatif untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit seperti batu
ginjal, sariawan dimulut (memanfaatkan bagian kulit), kencing manis,
bisul, menyuburkan rambut, dan untuk mengendalikan tumor dan kanker
(memanfaatkan bagian daun), dan penyembuh luka dan sariawan mulut
(memanfaatkan bagian getah sebagai obat luar).
- Akar
Kuning (Fibraurea chloroleuca)
: Tumbuhan akar kuning ini termasuk tumbuhan obat yang sulit dicari. Pohon
akar kuning lebih banyak dijumpai
di Kalimantan Timur khususnya di wilayah utara. Manfaat akar kuning dapat
digunakan sebagai obat antikanker maupun obat antimalarial. Selain itu
kegunaan akar kuning juga bisa bermanfaat untuk obat hepatitis, cacar,
menambah daya tahan tubuh/meningkatkan daya dan stamina tubuh secara alami
dan memperbaiki fungsi hati, manfaat akar kuning dapat juga untuk obat
cacing, mengurangi dan mencegah gangguan pencernaan dalam tubuh.
- Bintangur
(Calophyllum lanigerum) : Pohon ini mempunyai manfaat untuk
digunakan sebagai penghambat pertumbuhan virus HIV. Bintangur ini
mengandung senyawa costatolide dalam getah daunnya. Hasil penelitian
menunjukkan senyawa castotolide A cukup efektif menekan pertumbuhan virus
HIV.
- Pohon
Lansat (Lansium domesticum) : Pohon ini dikenal sebagai agen anti
malaria yang ampuh pada bagian
kulitnya. Senyawa tersebut –
triterpenoid – dalam uji laboratorium mampu membunuh parasit malaria pada
manusia – Plasmodium falciparum.
- Mangrove
(Xylocarpus granatum) : Tumbuhan ini banyak tersebar diwilayah
pesisir dan muara. Biji mangrove
jenis Xylocarpus granatum dengan kandungan flavonoid dan tanin
berperanan penting di dalam mencegah terjadinya kanker kulit akibat
sengatan sinar matahari. Biji mangrove didestruksi dan kemudian dibuat
ekstraknya dan dicampur dengan bahan lainnya berguna sebagai krim tabir
surya ( sun protector factor).
- Gadung
(Dioscorea sp) : Tanaman ini dikenal sebagai tanaman beracun
sehingga tidak bisa dikonsumsi secara langsung. Namun demikian umbi gadung
masih dapat dimanfaatkan untuk obat luar. Parutan umbi gadung ini dapat
digunakan untuk mengobati penyakit kusta tahap awal, kutil, kapalan dan
mata ikan, mengobati luka-luka akibat penyakit syphilis, irisan dari umbi
gadung dioleskan untuk mengurangi kejang perut dan kolik, menghilangkan
luka bernanah. Arthritis dan reumatik dapat di olesi parutan gadung.
- Pacing
(Costus spesiosus ) : Tumbuhan ini bisa digunakan sebagai obat atau
ramuan kontrasepsi. Seluruh bagian tumbuhan digunakan sebagai obat luar
untuk luka akibat digigit ular atau digigit serangga. Juga digunakan
sebagai obat disentri. Daun digunakan sebagai obat radang selaput lendir
mata. Daun yang masih muda juga digunakan untuk menyuburkan rambut. Batang
digunakan sebagai obat demam dan disentri. Empulur batang untuk mendinginkan
mata pada penderita cacar.
- Hanjalutung
(Alstonia scholaris L.) : Tumbuhan ini ditemukan di hampir semua
hutan di Kalimantan Timur pada dataran rendah dengan ketinggian sampai 900 m dpl. Tumbuhan ini dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti: Demam, malaria, limfa
membesar, batuk berdahak, diare, disentri, ; Kurang napsu makan, perut kembung,
sakit perut, kolik, anemia; Kencing manis (diabetes melitus), wasir,
gangguan haid, bisul; Tekanan darah tinggi (Hipertensi), rematik akut,
borok (ulcer); Beri-beri, masa nifas, payudara bengkak karena ASI; serta
untuk obat kuat/vitalitas.
- Tumbuhan Sarang Semut (Mymercodia
sp.) : Tumbuhan ini merupakan
salah satu tumbuhan epifit dari Hydnophytinae (Rubiaceae) yang dapat
berasosiasi dengan semut. Tumbuhan ini bersifat epifit, artinya tumbuhan
yang menempel pada tumbuhan lain, tetapi tidak hidup secara parasit pada
inangnya, hanya sebagai tempat menempel. Tumbuhan ini digunakan sebagai
antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri
atau virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak
dipublikasikan, termasuk untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain
itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan
beberapa penyakit lain seperti asma, katarak, diabetes, encok/rematik,
migren, wasir, dan periodontitis (radang jaringan ikat penyangga akar gigi).
Penelitian¬-penelitian mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari
flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan
kanker.
- Kantong Semar (Nephentes sp).
: Tanaman ini termasuk dalam Genus Nepenthes yang merupakan tumbuhan karnivora
di kawasan hutan tropis. Tanaman ini banyak diburu sebagai sebagai tanaman
hias tumbuhan, namun sebenarnya berkhasiat untuk digunakan sebagai obat
batuk.
Comments
Post a Comment